Contoh laporan PLBK karang taruna_ozzy bk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bagi peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok dalam bidang bimbingan yang ada seperti bidang bimbingan belajar, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan karir, dan bimbingan kehidupan beragama melalui berbagai jenis layanan serta kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. Seiring berjalannya waktu, bimbingan dan konseling tidak hanya dibutuhkan di lingkungan sekolah saja, melainkan berbagai instansi pemerintah, lembaga, serta pranata sosial mulai mengembangkan dan juga membutuhkan layanan BK ini. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masalah yang timbul di lembaga-lembaga tersebut dan layanan tersebut dibutuhkan untuk membantu mengentaskan masalah yang terjadi. Mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling memerlukan berbagai macam latihan dalam bentuk nyata proses Bimbingan dan Konseling agar mampu menjadi tenaga pendidik serta konselor yang profesional. Dengan dimasukkannya kurikulum Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling (PLBK) Luar Sekolah dalam proses perkuliahan, mahasiswa diberi kesempatan untuk menerapkan berbagai layanan Bimbingan dan Konseling sesuai dengan kebutuhan instansi, lembaga, ataupun organisasi-organisasi di luar sekolah. Agar terwujudnya guru BK serta Konselor yang profesional, maka mahasiswa BK diwajibkan untuk mengikuti PLBK di Luar Sekolah. PLBK di Luar Sekolah adalah salah satu mata perkuliahan yang ada di program studi Bimbingan dan Konseling yang dirancang untuk melatih mahasiswa sebagai calon seorang guru BK untuk menguasai kompetensi guru BK secara utuh dan integral melalui praktik lapangan pada lembaga di luar sekolah. PLBK Luar Sekolah memberikan bekal kepada mahasiswa Bimbingan dan Konseling dalam menerapkan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan untuk menjadi seorang konselor yang memiliki kompetensi. Kompetensi tersebut seperti memahami klien yang akan hendak dilayani sesuai dengan teoritik Bimbingan dan Konseling yang tepat, serta mampu menyelengarakan konseling dengan sifatnya yaitu memandirikan serta mengembangkan pribadi klien. PLBK sangat besar manfaatnya bagi mahasiswa BK secara khususnya agar mampu menjadi seorang calon guru BK yang profesional. PLBK di Luar Sekolah dapat dilaksanakan diberbagai tempat yaitu lembaga permasyarakatan serta organisasi kepemudaan, dalam hal ini adalah karang taruna. Sesuai dengan paradigma Bimbingan dan Konseling yang berbunyi bahwa Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya. Pernyataan tersebut sangatlah sesuai dengan PLBK ini, karena berdasarkan tempat kegiatan PLBK memiliki berbagai macam latar belakang budaya yang berbeda satu sama lain, dan hal tersebut bukanlah hambatan seorang calon guru BK dalam melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling. Dalam PLBK di Luar Sekolah, bantuan yang dapat seorang mahasiswa lakukan dalam membantu klien adalah melalui kegiatan pendukung, layanan konseling perorangan, layanan konseling kelompok, serta layanan bimbingan kelompok yang disesuaikan dengan kebutuhan klien itu sendiri. Jika keterampilan seorang calon guru BK yang meliputi WPKNS (Wawasan, Pengetahuan, Keterampilan, Nilai, serta Sikap) terus diasah, maka gambaran guru BK di masa yang akan datang akan dapat dipersepsikan sebagai seorang tenaga pendidik yang berkompeten. Hal tersebut bisa terjadi akibat dari interaksi timbal balik antara tenaga pendidik BK dengan kepercayaan publik (masyarakat). Ketika masyarakat telah mempercayai kemampuan dari kinerja tenaga yang profesional, maka eksistensi guru BK semakin baik dengan terus mengembangkan kepercayaan dari masyarakat. Selain hal tersebut, PLBK dapat dijadikan sebagai wadah untuk memperbaiki citra guru BK yang selama ini dipandang masyarakat kurang baik. Dalam kesempatan ini, kami melaksanakan PLBK di organisasi kepemudaan yaitu Karang Taruna Kelurahan Taba Pingin. Menurut Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 77/HUK/2010 tentang pedoman dasar karang taruna menjelaskan bahwa Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial. Karang taruna Desa Lubuk Sirih Ilir Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Tujuan Adapun tujuan dalam pembuatan laporan praktik lapangan bimbingan dan konseling di luar sekolah adalah sebagai berikut: Untuk memperluas pengetahuan mahasiswa tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di luar Sekolah Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah selama kegiatan praktik lapangan bimbingan dan konseling di luar sekolah, dalam hal ini di karang taruna Melatih mahasiswa agar terampil dalam menyusun, menguraikan, serta menyimpulkan pelaksanaan PLBK di luar sekolah yaitu di karang taruna Agar mahasiswa mampu mengenal serta mengetahui bagaimana Bimbingan dan Konseling di luar Sekolah Melatih mahasiswa agar mampu menyusun laporan dengan baik. Memberikan bukti tertulis kepada pihak Desa, pihak karang taruna, serta pihak program studi Bimbingan dan konseling mengenai kegiatan praktik lapangan bimbingan dan konseling di luar sekolah. Ruang Lingkup PLBK Luar Sekolah Ruang lingkup dalam praktik lapangan bimbingan dan konseling di luar sekolah ada 3 (tiga) hal yaitu: Ruang lingkup dari segi sasaran Praktik Lapangan BK Luar Sekolah adalah bentuk pelayanan Bimbingan dan Konseling terhadap organisasi kepemudaan yaitu Karang Taruna Desa Lubuk Sirih Ilir Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Ruang lingkup dari segi pelayanan Kegiatan Pendukung Bimbingan Kelompok Konseling kelompok Konseling Individu Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Praktik Lapangan Bimbingan Konseling ini dilakukan di Karang Taruna Desa Lubuk Sirih Ilir Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan yang dimulai pada hari jum’at tanggal 12 Juni 2017 sampai hari sabtu tanggal 12 Agustus 2017. Manfaat Manfaat dari kegiatan praktik lapangan bimbingan dan konseling di luar sekolah adalah sebagai berikut: Bagi karang taruna Desa Lubuk Sirih Ilir yang merupakan organisasi kepemudaan yang berada di tengah-tengah masyarakat, dapat mencegah terjadinya masalah kehidupan sehari-hari yang sering terjadi dalam lingkungan yang tidak memperoleh layanan bimbingan dan konseling di pendidikan formal. Bagi mahasiswa dapat memperluas jangkauan layanan, menambah pemahaman dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pengembangan profesionalisme sebagai calon konselor ataupun sebagai calon guru bimbingan dan konseling. Bagi lembaga, khususnya FKIP Universitas Bengkulu, dapat menjadi jembatan dalam bermitra dengan masyarakat dalam kerangka pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi Praktik Lokasi kegiatan praktik lapangan bimbingan dan konseling di luar sekolah dilaksanakan di Karang Taruna Desa Lubuk Sirih Ilir. Desa Lubuk Sirih Ilir adalah salah satu Desa Lubuk Sirih Ilir Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Wilayah Desa Lubuk Sirih Ilir sebesar 251 Ha/m2 dan merupakan luas wilayah sebagian besar adalah wilaya perkebunan dengan luas 100 Ha/m2 . Desa Lubuk Sirih Ilir dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Herwan Afrizal. Desa Lubuk Sirih Ilir memiliki 3 dusun yaitu dusun Setekang dan dusun Pondok Kelapa . Jumlah penduduk desa Lubuk Sirih Ilir sebanyak kurang lebih 1.109 jiwa. Karang Taruna Desa Lubuk Sirih Ilir adalah salah satu organisasi kepemudaan yang berada di Desa Lubuk Sirih Ilir. Karang Taruna Desa Lubuk Sirih Ilir di bawah binaan Kepala Desa Lubuk Sirih Ilir, Yaitu Herwan Afrizal. Karang taruna Desa Lubuk Sirih Ilir diketuai oleh Miki Syaputra, dengan jumlah anggota karang taruna keselurahannya sekitar kurang lebih 32 orang anggota. Struktur kepengurusan karang taruna desa Lubuk Sirih Ilir terdiri atas, Pembina, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil Bendahara. Selain itu, ada 7 (tujuh) seksi atau bidang di struktur kepengurusan karang taruna ini, yaitu seksi pendidikan dan pelatihan, seksi kelompok usaha bersama, seksi pengembangan usaha kesejahteraan sosial, seksi pengembangan kegiatan kerohanian dan pembinaan mental, seksi pengembangan kegiatan olahraga dan seni budaya, seksi biro organisasi dan pengembangan hubungan kerjasama kemitraan, serta seksi keamanan dan pendamping kegiatan. Hasil PLBK Luar Sekolah Layanan Bimbingan Kelompok Deskripsi Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Sukardi, 2008:64). Asmani (2010:115) menyatakan bahwa layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing), membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang untuk pemahaman dan kehidupannya seharai-hari dan atau untuk pengembangan kemampuan sosial baik secara individu maupun sebagai pelajar. Layanan bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika kelompok serta topik-topik bahasannya bersifat umum. Pelaksanaan Kegiatan Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan berdasarkan respom anggota karang taruna dari lembar penilaian yang diberikan pada saat kegiatan layanan informasi pada hari Jum’at tanggal 14 Juli 2017. Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan pada: hari/tanggal : Jum’at-Minggu/21-22 Juli 2017 tempat : Masjid Al-Razzaq waktu : 14.00 WIB s/d selesai Kelompok yang ada pada saat kegiatan bimbingan kelompok dibentuk berdasarkan respon anggota karang taruna terhadap materi layanan informasi yang diberikan, maka didapatkan 15 orang anggota karang taruna yang mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Topik yang dibahas pada kegiatan bimbingan kelompok masih berkisaran mengenai Meningkatkan Motivasi Belajar, Cara Mengatur Waktu Belajar, Kegiatan bimbingan kelompok dilaksanakan selama 2 (dua) kali pertemuan yaitu pada hari jum’at (21 Juli 2017), Sabtu (22 Juli 2017). Anggota kelompok berpartisipasi aktif selama kegiatan bimbingan kelompok. Ice breaking diberikan selama kegiatan bimbingan kelompok. Ice breaking yang diberikan berupa permainan-permainan selama kegiatan, yang mana tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali suasana, agar anggota kelompok berkonsentrasi kembali ke kegiatan yang sedang dilaksanakan. Konseling Kelompok Sesuai dengan pengertian,tujuan dan prinsio-prinsip konseling kelompok ,maka kegiatan konseling kelompok diterapkan kepada kelompok pemuda-pemudi yang dibawah naungan karang taruna ,dengan fokus masalah kebutuhan klien menuju kehidupan bermasyarakat ,beragama ,bernegara secara harmonis .Pelaksanaan tidak terikat oleh ruang dan waktu ,sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan anggota kelompok .Salah satu prinsip konseling kelompok adalah pengentasan masalah atas dasar pemahaman diri klien dan pengarahan diri klien sehingga klien mampu mengambil keputusan terbaik menuju kehidupan yang harmonis .Fokus masalah yang dapat dilayani adalah masalah-masalah :perkawinan usiaa dini ,narkoba,pergaulan bebas,kekerasan terhadap anak dan perempuan ,perlindungan anak dan perempuan ,pelecehan seksual ,perencanaan karir ,kehidupan sosial dan budaya,pengembangan kehidupan beragama ,dan tema-tema lain yang bersifat kekinian sesuai kebutuhan masyarakat. Adapun pengertian dari konseling kelompok ialah Layanan konseling yang dilaksanakan dengan format kelompok dimana membahas masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok .Masalah yang dibahas didalam konseling kelompok ini dilaksanakan melalui suasana dinamika kelompok yang konstruktif ,diikuti oleh semua anggota dibawah bimbingan pemimpin kelompok (Konselor). Pelaksanaan konseling kelompok dilakukan pada para anggota karang taruna ,adapun masalah yang dibahas ialah permasalaha salah satu dari anggota kelompok yaitu TR.TR mengalami permasalahan yang lumayan rumit yaitu mengenai konflik dirinya yang bisa jadi membuat dirinya terjerumus kedalam pergaulan bebas.Sementara diketahui bahwa TR merupakan anak yang sangat berpotensi di bidang kesenian. TR memiliki keluarga yang bisa dikatakan sangat mampu sehingga apa yang ia inginkan selalu diberikan,akan tetapi hal ini lah yang membuat TR malah lebih leluasa dalam segala hal termasuk pergaulan. TR menyadari bahwa beberapa temannya mungkin tidak baik bahkan sering kali mengajak nya berprilaku menyimpang seperti mabuk. Para anggota kelompok pun memberikan masukan serta pertanyaan kepada TR Pemimpin kelompok pun mengarahkan jalannya konseling kelompok agar proses konseling kelompok dapat berjalan dengan lancar hingga akhirnya menemukan solusi bahwa TR harus lebih berhati-hati dalam memilih pergaulan serta memanfaat kan semua fasilitas yang diberikan oleh orang tuanya untuk kegiatan yang positif. TR pun berkomitmen untuk berubah dikarenakan tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Konseling Individu Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) Konseling perorangan adalah “proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien”. Pelaksanaan Kegiatan : Konseling Individu Pertama Praktikan masing-masing melakukan konseling individu pada satu orang dengan inisial We. We adalah klien dari Ozzy Rahma Fitri. We merupakan salah satu anggota dari karang taruna Ampibi ia memiliki permasalahan sulit mengatur waktu anatara belajar dan bermain. We sendiri masih bersekolah di salah satu SMA di kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.Disekolah ia sering dipanggil Manusia Gadget oleh teman-temannya karena We memang sangat suka bermain game bahkan saat berkumpul dan bercerita dengan teman-teman.Terkadang We merasa kesal sendiri akan dirinya yang tidak mampu mengerti dan memberhentikna kecanduaannya untuk main.Disini Saya sebagai konselor menangkap bahwa We bukan lah seseorang yang bisa dikatakan manusia gadget dikarenakan ia mampu menjawab dan bercerita dengan baik saat proses konseling berlangsung dan nilainya disekolah pun tidak ada yang terlalu tinggi,bahkan nilai rapot We tidak terlalu rendah dikelas,We memang mengakui terkdang ia tidak terlalu fokus dengan apa yang dibahas dengan temannya dikarenakan saat yang bersamaan ia sedang bermain dengan gedget nya,dapat ditarik kesimpulan bahwa We hanya kurnang fokus dan kurang bisa memusatkan konsentrasinya akan satu hal.Oleh karena itu praktikan mengarahkan We untuk lebih fokus baik dalam berinteraksi sesama teman,belajar ,dan juga yang lainnya. Konseling Individu Kedua ON adalah klien dari Rahmy Lestari . Dia mengalami masalah malas belajar.Hal ini diakuinya dikarenakan ia mendapatkan nilai-nilai yang kurang baik saat beberapa smester yang lalu sehingga ia harus selalu mengambil remedial untuk mengejar ketinggalannya.Sementara ia memiliki keisibukan lain diluar sekolah . Praktikan mengarahkan ON dan memberikan motivasi serta beberapa konfrontasi yang membuat klien sadar bahwa kuliah itu sangat penting dan hal inilah yang sangat diinginkan keluarganya. ON pun bekomitmen akan lebih serius dalam mengikuti perkulihan yang ada serta mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurng bermanfaat diluar kampus. Proses konseling individu ini dilaksanakan tidak begitu formal. Seperti perbincangan biasa, namun tetap konselor menerapkan hal-hal utama dalam proses konseling. Yakni penerimaan, menjaga kerahasian, dan mengarahkan klien untuk mengaktualisasikan diri sebaiknya. Konseling Individu Ketiga Praktikan masing-masing melakukan konseling individu pada satu orang dengan inisial JK dan JK. JK adalah klien dari Ozzy Rahma Fitri. JK merupakan salah satu anggota dari karang taruna Ampibi ia memiliki permasalahan sering dianggap kurang tanggap oleh teman-temannya sehingga membuat JK merasa minder. JK sendiri masih bersekolah di salah saru SMA di kecamatan Manna.Disekolah ia sering dipanggil telmi oleh teman-temannya karena kesulitan dalam mengerti kode-kode yang diberikan temannya saat mereka sedang berkumpul dan bercerita.Terkadang JK merasa kesal sendiri akan dirinya yang tidak mampu mengerti pembahasan yang dibahas teman-temannya.Disini Saya sebagai konselor menangkap bahwa JK bukan lah seseorang yang bisa dikatakan TELMI dikarenakan ia mampu menjawab dan bercerita dengan baik saat proses konseling berlangsung, JK memang mengakui terkdang ia tidak terlalu fokus dengan apa yang dibahas dengan temannya dikarenakan saat yang bersamaan ia sedang bermain dengan gedget nya,dapat ditarik kesimpulan bahwa JK hanya kurnang fokus dan kurang bisa memusatkan konsentrasinya akan satu hal.Oleh karena itu praktikan mengarahkan JK untuk lebih fokus baik dalam berinteraksi sesama teman,belajar ,dan juga yang lainnya. Konseling Individu Keemapat ML adalah klien dari Rahmy Lestari . Dia mengalami masalah sering bertengkar dengan kakak kandung .Hal ini diakuinya dikarenakan ia dengan kakaknya selalu tidak pernah sepaham karena kakanya sering marah..Sementara ia memiliki keisibukan lain diluar sekolah . Praktikan mengarahkan ML dan memberikan motivasi serta beberapa konfrontasi yang membuat klien bisa menjalin hubungan baik dengan kakaknya setelah melakukan konsleing individu diharapkan klien mampu menjalin hubungan yang baik dengan kakaknya,serta mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurng bermanfaat diluar kampus. Proses konseling individu ini dilaksanakan tidak begitu formal. Seperti perbincangan biasa, namun tetap konselor menerapkan hal-hal utama dalam proses konseling. Yakni penerimaan, menjaga kerahasian, dan mengarahkan klien untuk mengaktualisasikan diri sebaiknya. Layanan Informasi Deskripsi Layanan Informasi Layanan informasi adalah salah satu layanan bimbingan dan konseling yang tujuannya adalah untuk memberikan informasi mengenai topik-topik tertentu. Sukardi (2008:61) menjelaskan bahwa layanan informasi adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-piak lain yang dapa memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) dalam menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan layanan informasi telah dilaksanakan pada: hari/tanggal : Jum’at /14 Juli 2017 tempat : Masjid Ar-Razzaq waktu : 14.00 WIB s/d selesai Materi yang diberikan pada layanan ini adalah bahayanya NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya). Pada pelaksanaan kegiatan ini, penyampaian materi dilakukan oleh 2 (dua) orang yaitu Ozzy Rahma Fitri Dan Rahmy Lestari. Pertama-tama, praktikkan mengucapkan salam dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari anggota karang taruna. Praktikkan lalu memperkenalkan diri, dan mulai menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. Praktikkan secara bergantian menyampaikan materi. Para anggota karang taruna berpartisipasi di dalam kegiatan dengan cara mengajukan pertanyaan, dan lain sebagainya. Diakhir kegiatan, sebelum mengakhiri kegiatan layanan informasi, praktikkan memberikan lembar penilaian yang merupakan lembar respon yang berisi pernyataan tentang materi yang diberikan. Lembar respon yang telah diisi akan ditindak lanjuti apakah akan diberikan layanan bimbingan dan konseling lain atau tidak. Praktikkan lalu mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dan berdo’a bersama. Praktikkan lalu mengucapkan salam. Layanan Kolaborasi Layanan kolaboratif yaitu layanan bimbingan dan konseling yangmelayani kepentingan klien melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang terkait dengan upaya pengentasan masalah.mahasiswa dapat berfungsi sebagai pendamping ,perantara (mediator) ataupun sebagai pencari narasumber terkait dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling . Dalam Layanan ini praktikan menjadi jalan penghubung bagi ketua karang taruna dan kepala desa dalam menyelesaikan permasalahan atas kesalahpahaman antar keduanya.Kepala desa menginginkan kepala karang taruna lebih kreatif dalam membangun pemuda bukan hanya dibidang olahraga saja melaikan bidang lain seperti wirausaha,sementara kepala karangtaruna sebenarnya sudah mengajukan proposal beberapa kali kepada kepala desa untuk memberikan modal kepada mereka yang ingin berwirausaha membuka tempat menjahit.Hal ini kemudian kami sampaikan pada rapat desa saat pembahasan program kerja karang taruna desa Lubuk Sirih Ilir Kecamatan Manna Kabupaten Bnegkulu Selatan. Selain itu kami juga menjadi pendamping para perawat dari puskesmas prumnas saat memberikan layanan posyandu di dusun 3 desa karang anyar 1 Argamakmur bengkulu Utara. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan pendukung Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling adalah usaha untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien) dan keterangan tentang lingkungannya, baik itu di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun dilingkungan sekitarnya. Kegiatan ini dimaksudkan agar para guru BK atau Konselor lebih mudah memahami potensi dan kekuatan, serta masalah yang dihadapi klien. dengan kegiatan pendukung ini diharapkan akan terkumpul data-data yang akurat yang dihadapi oleh seorang klien. Kegiatan pendukung pada umumnya tidak ditujukan secara langsung untuk memecahkan atau mengentaskan masalah klien, melainkan untuk memungkinkan diperolehnya data dan keterangan lain serta kemudahan-kemudahan atau komitmen yang akan membantu kelancaran dan keberhasilan kegiatan layanan terhadap klien (Sukardi, 2008 : 73). Kegiatan pendukung yang dilakukan selama kegiatan praktik lapangan bimbingan dan konseling di luar sekolah yaitu himpunan data. Himpunan data ini dilaksanakan pertama kali sebagai panduan praktikkan dalam melaksanakan kegiatan PLBK lainnya. Himpunan Data Untuk keperluan tertentu, berbagai jenis data dapat dihimpun; digolongkan-golongkan dan dikemas dalam bentuk tertentu, yang secara harfiah dinamakan himpunan data (Commulatif Record) (Prayitno, 2006 : 1). Kegiatan himpunan data dilakukan untuk mengumpulkan data atau keterangan mengenai anggota karang taruna Desa Lubuk Sirih Ilir, yang mana tujuannya adalah untuk mempermudah praktikkan dalam melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan program yang telah direncanakan. Berdasarkan kegiatan himpunan data yang telah dilaksanakan, diketahui bahwa jumlah anggota karang taruna Desa Lubuk Sirih Ilir termasuk ketua, wakil ketua, sekretaris dan wakil sekretaris, serta bendahara dan wakil bendahara sebanyak kurang lebih 32 orang. Selain mengumpulkan data tentang anggota karang taruna, praktikkan juga mengumpulkan data mengenai Desa Lubuk Sirih Ilir secara garis besarnya. Data yang dihimpun disimpan dalam bentuk soft-copy sebagai panduan praktikkan dalam melaksanakan kegiatannya. Di dalam setiap kegiatan yang dilakukan, ada faktor yang mendukung kegiatan tersebut dan tidak dapat dipungkiri juga ada faktor yang mampu menghambat kegiatan. Berikut adalah faktor-faktor pendukung dan juga penghambat kegiatan praktik lapangan bimbingan dan konseling di luar sekolah yaitu: Faktor pendukung Kegiatan yang dilaksanakan didukung oleh berbagai faktor, yaitu sebagai berikut: Program yang direncanakan oleh praktikan didukung oleh pihak kelurahan dan juga karang taruna, sehingga dalam melaksanakan kegiatan tidak ada hambatan dari perizinan pihak kelurahan maupun karang taruna. Fasilitas seperti tempat kegiatan dan fasilitas lainnya sangat menunjang kelancaran kegiatan yang dilaksanakan. Pada setiap kegiatan yang dilaksanakan, pengurus serta anggota karang taruna maupun masyarakat di sekitar yang ikut berpartisipasi dan mengikuti kegiatan dengan baik. Faktor penghambat kegiatan Di dalam kegiatan, pasti adanya hal yang mampu menghambat kelancaran suatu kegiatan. Selama pelaksanaan kegiatan praktik lapangan bimbingan dan konseling di luar sekolah yang dalam hal ini di karang taruna kelurahan Taba Pingin, faktor yang menghambat adalah waktu. Waktu yang ditentukan sangat terbatas sehingga praktikkan meminimalisir waktu tersebut agar kegiatan dapat berjalan. Praktikkan juga menyadari bahwa setiap anggota karang taruna mempunyai aktivitasnya masing-masing yang tidak dapat diganggu, sehingga praktikkan harus mencari wakru-waktu tertentu agar dapat melaksanakan programnya Pembahasan Pada saat pelaksanaan praktek lapangan Bimbingan Konseling luar sekolah. Praktikan melakukan dengan cara yang tidak formal. Proses praktikan Observasi, Bimbingan Kelompok, Konseling kelompok,Konseling Individu ,Layanan kolaborasi,Layanan Informasi dilakukan sesederhana mungkin. Praktikan melakukan kegiatan tersebut di lingkungan Desa Lubuk Sirih Ilir . Tempat Praktikan melakukan kegiatan baik di Masjid, di rumah pemuda karang taruna maupun di balai Desa. Dalam PLBK di karang taruna Karang anyar praktikan juga banyak mengikuti kegiatan Karang Taruna . BAB III PENUTUP Kesimpulan Setiap guru bimbingan dan konseling ataupun Konselor baik di sekolah maupun di luar sekolah, dalam menjalankan program bimbingan dan konseling harus diselaraskan dengan kebutuhan, kondisi, serta situasi yang ada di lokasi. Tidak semua program yang telah direncanakan terlebih dahulu sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa, klien, serta masyarakat. Sehingga, sebelum menetapkan program, guru bimbingan dan konseling atau Konselor harus mengadakan tindakan-tindakan yang menjadi dasar atau panduan dalam menetapkan program-program yang akan dilaksanakan. Saran Banyak pengalaman yang diperoleh oleh penulis selama melaksanakan PLBK Luar Sekolah di Karang Taruna Kelurahan Taba Pingin. Sebagai calon guru BK, diharapkan nantinya lebih mampu memperhatikan dan meningkatkan rencana program bimbingan dan konseling di luar sekolah terutama di organisasi yang ada di tengah-tengah masyarakat seperti karang taruna. Untuk Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu untuk kedepannya nanti agar tetap memasukkan PLBK-LS sebagai mata kuliah praktik bagi mahasiswa bimbingan dan konseling pada khususnya. Sehingga mahasiswa mampu meningkatkan WPKNS (Wawasan, Pengetahuan, Keterampilan, Nilai, serta Sikap)-nya dalam mempersiapkan dirinya menjadi guru bimbingan dan konseling atau konselor yang profesional. DAFTAR PUSTAKA Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Panduan efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jogjakarta : DIVA Press Panduan pelaksanaan praktik bimbingan dan konseling di luar sekolah Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Bengkulu tahun 2016 Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 77/HUK/2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna Prayitno. 2006. P.1- P.6 (Seri Kegiatan Pendukung Konseling). Padang : Universitas Negeri Padang. Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta Lampiran 1 : Struktur Kepengurusan Karang Taruna Desa Lubuk Sirih Ilir Lampiran 2 : RPL Layanan Bimbingan Kelompok 1 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN DAN KONSELING A.    Topik Permasalahan : Topik Tugas (Meningkatkan Motivasi Belajar) B.     Bidang Bimbingan : Pribadi, Soaial C.     Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok D.    Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pencegahan E.     Kompetensi yang Ingin Dicapai: 1.    Tujuan Layanan : Setelah mendapatkan layanan ini, peserta didik/AK diharapkan dapat : -       Agar siswa dapat menyebutkan Motivasi Belajar -       Agar siswa dapat mengembangkan motivasi diri, mampu memahami arti penting belajar serta motivasi belajar. 2.    Hasil yang Ingin Dicapai :Agar peserta didik dapat memahami tentang pentingnya belajar. F.      Sasaran Layanan : (Wedo,Bayu,Sinta,Dina,Maldi,Jaka,Dewi,Ones,Sisi) G.    Uraian Kegiatan : No Tahapan Kegiatan Nilai Yang Ditanamkan Guru Pembimbing/Pemimpin Kelompok Peserta Didik/Anggota Kelompok 1. Pembentukan (15 Menit) a.    Menerima kehadiran AK secara terbuka dan mengucapkan terima kasih b.    Memimpin berdoa c.    Menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok d.   Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok diantaranya : -       Format kegiatan -       Peran anggota kelompok -       Suasana interaksi e.    Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok (kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kenormatifan, kekinian, kerahasiaan) f.     Menyampaikan kesepakan waktu g.    Perkenalan dilanjutkan Permainan untuk menghangatkan suasana agar saling terbuka, saling percaya, saling menerima sehingga tercipta dinamika kelompok a.    Merespon dengan membalas ucapan kembali kasih b.    Berdo’a c.    Memperhatikan, mendengarkan d.   Memperhatikan dan mendengarkan e.    Memperhatikan f.     Menyepakati waktu g.    Memperkenalkan diri secara bergantian dan melaksanakan permainan a.    Santun, peduli b.    Religius c.    Berpikir logis d.   Berpikir logis e.    Berpikir logis f.     Disiplin g.    Saling menghargai, keaktifan, kerjasama 2. Peralihan (5menit) a.    Mengkondisikan anggota kelompok agar siap melanjutkan ketahap berikutnya b.    Menanyakan kesepakatan AK untuk kegiatan lebih lanjut dan mengenai sasaran a.    Memberikan respon jawaban atas kesiapan anggota kelompok b.    Menjawab pertanyaan a.    Jujur b.    Menghargai 3. Kegiatan (20 menit) Topik Tugas a.      Menjelaskan topik yang akan dibahas b.     Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok c.      Pembahasan topik secara tuntas dengan anggota kelompok d.     Memberikan selingan a.    Memperhatikan b.    Mendengarkan dan memperhatikan c.    Berpartisipasi aktif engemukakan pendapat, saran, dan solusi d.   Melaksanakan a.    Berpikir logis b.    Menghargai c.    Berpikir logis d.   Kreatif 4. Pengakhiran (10 menit) a.      Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan segera di akhiri b.     Menyimpulkan hasil dari topik yang telah dibahas c.      Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan: -       Pemahaman yang sudah diperoleh oleh AK -       Perasaan yang dialami selama kegiatan berlangsung -       Kesan yang diperoleh selama kegiatan d.   Membahas dan menanyakan tindak lanjut kegiatan Bkp e.    Mengucapkan terima kasih f.     Memimpin doa g.    Mengucapkan salam h.    Perpisahan a.     Memperhatikan, Mendengarkan b.     Mendengarkan, Menyimpulkan c.     Menjawab pertanyaan d.   Menjawab pertanyaan e.    Menjawab f.     Berdoa g.    Menjawab salam h.    Saling berjabat tangan a.    Menghargai b.    Peduli, santun c.    Berpikir logis, Kreatif d.   Berpikir logis e.    Santun f.     Religius g.    Religius, Sopan h.    Menghargai, kerjasama H.      Materi layanan : Memberikan Motivasi I.         Sumber Materi : Sadirman AM. 2005. Motivasi Belajar Siswa. Bandung: Alfabeta J.         Pelaksanaan Layanan : -       Waktu : 1 x 45 menit -       Biaya : Mandiri -       Tempat : Masjid Al-Razzaq -       Hari / Tanggal : Jumat, 21 Juli 2017 -       Semester/ Tahun : 2017 K.      Metode : Diskusi, Tanya jawab, Permainan L.       Alat dan Perlengkapan 1.   Media Bimbingan : Tanya Jawab, Permainan 2.   Perlengkapan : M.     Penyelenggara layanan : Ozzy Rahma Fitri N.      Pihak yang disertakan dalam layanan dan perananya masing-masing : -       Ozzy Rahma Fitri sebagai co leader. O.      Rencana Penilaian : 1.    Penilaian Proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung, dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan dan keantusiasan anggota kelompok selama kegiatan BKp berlangsung. 2.    Penilaian Hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan pemberian layanan selesai dilaksanakan. (Laiseg, Laijapen, Laijapang). P.        Analisis : Dari hasil evaluasi / penilaian dapat dilakukan analisis sebagai berikut : 1.      Analisis Penilaian Proses : Analisis penilaian proses kegiatan untuk diketahui hambatan dan dukungan dalam pencapaian tujuan. 2.      Analisis Penilaian Hasil : Analisis penilaian hasil diketahui tingkat pencapaian materi dan pencapaian tujuan. Q.      Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan lanjutan secara individual. R.       Keterkaitan Layanan ini Dengan Layanan / Kegiatan Pendukung : Konseling Kelompok dan Konseling Individual. S.        Catatan Khusus : - Bengkulu, 21 Juli 2017 Mengetahui, Guru BK Ozzy Rahma Fitri Lampiran 2 : RPL Layanan Bimbingan Kelompok 2 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN DAN KONSELING A.    Topik Permasalahan : Topik Bebas (Cara Mengatur Waktu Belajar) B.     Bidang Bimbingan : Pribadi C.     Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok D.    Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pencegahan E.     Kompetensi yang Ingin Dicapai: 1.    Tujuan Layanan : Setelah mendapatkan layanan ini, peserta didik/AK diharapkan dapat : -       Agar siswa dapat Mengatur Waktu Belajar -       Agar siswa dapat mengembangkan Mengatur Waktu Belajar 2.    Hasil yang Ingin Dicapai :Agar peserta didik dapat memahami tentang pentingnya belajar. F.      Sasaran Layanan : (Wedo,Bayu,Sinta,Dina,Maldi,Jaka,Dewi,Ones,Sisi) G.    Uraian Kegiatan : No Tahapan Kegiatan Nilai Yang Ditanamkan Guru Pembimbing/Pemimpin Kelompok Peserta Didik/Anggota Kelompok 1. Pembentukan (15 Menit) a.    Menerima kehadiran AK secara terbuka dan mengucapkan terima kasih b.    Memimpin berdoa c.    Menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok d.   Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok diantaranya : -       Format kegiatan -       Peran anggota kelompok -       Suasana interaksi e.    Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok (kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kenormatifan, kekinian, kerahasiaan) f.     Menyampaikan kesepakan waktu g.    Perkenalan dilanjutkan Permainan untuk menghangatkan suasana agar saling terbuka, saling percaya, saling menerima sehingga tercipta dinamika kelompok a.    Merespon dengan membalas ucapan kembali kasih b.    Berdo’a c.    Memperhatikan, mendengarkan d.   Memperhatikan dan mendengarkan e.    Memperhatikan f.     Menyepakati waktu g.    Memperkenalkan diri secara bergantian dan melaksanakan permainan a.    Santun, peduli b.    Religius c.    Berpikir logis d.   Berpikir logis e.    Berpikir logis f.     Disiplin g.    Saling menghargai, keaktifan, kerjasama 2. Peralihan (5menit) a.    Mengkondisikan anggota kelompok agar siap melanjutkan ketahap berikutnya b.    Menanyakan kesepakatan AK untuk kegiatan lebih lanjut dan mengenai sasaran a.    Memberikan respon jawaban atas kesiapan anggota kelompok b.    Menjawab pertanyaan a.    Jujur b.    Menghargai 3. Kegiatan (20 menit) Topik Tugas a.      Menjelaskan topik yang akan dibahas b.     Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok c.      Pembahasan topik secara tuntas dengan anggota kelompok d.     Memberikan selingan a.    Memperhatikan b.    Mendengarkan dan memperhatikan c.    Berpartisipasi aktif engemukakan pendapat, saran, dan solusi d.   Melaksanakan a.    Berpikir logis b.    Menghargai c.    Berpikir logis d.   Kreatif 4. Pengakhiran (10 menit) a.      Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan segera di akhiri b.     Menyimpulkan hasil dari topik yang telah dibahas c.      Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan: -       Pemahaman yang sudah diperoleh oleh AK -       Perasaan yang dialami selama kegiatan berlangsung -       Kesan yang diperoleh selama kegiatan d.   Membahas dan menanyakan tindak lanjut kegiatan Bkp e.    Mengucapkan terima kasih f.     Memimpin doa g.    Mengucapkan salam h.    Perpisahan a.     Memperhatikan, Mendengarkan b.     Mendengarkan, Menyimpulkan c.     Menjawab pertanyaan d.   Menjawab pertanyaan e.    Menjawab f.     Berdoa g.    Menjawab salam h.    Saling berjabat tangan a.    Menghargai b.    Peduli, santun c.    Berpikir logis, Kreatif d.   Berpikir logis e.    Santun f.     Religius g.    Religius, Sopan h.    Menghargai, kerjasama H.      Materi layanan : Mengatur Waktu Belajar I.         Pelaksanaan Layanan : -       Waktu : 1 x 45 menit -       Biaya : Mandiri -       Tempat : Masjid Al-Razzaq -       Hari / Tanggal : Sabtu, 22 Juli 2017 -       Semester/ Tahun : 2017 J.      Metode : Diskusi, Tanya jawab, Permainan K.       Alat dan Perlengkapan 1.   Media Bimbingan : Tanya Jawab, Permainan 2.   Perlengkapan : L.     Penyelenggara layanan : Rahmy Lestari M.      Pihak yang disertakan dalam layanan dan perananya masing-masing : -       Rahmy Lestari sebagai co leader. N.      Rencana Penilaian : 1.    Penilaian Proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung, dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan dan keantusiasan anggota kelompok selama kegiatan BKp berlangsung. 2.    Penilaian Hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan pemberian layanan selesai dilaksanakan. (Laiseg, Laijapen, Laijapang). O.        Analisis : Dari hasil evaluasi / penilaian dapat dilakukan analisis sebagai berikut : 1.      Analisis Penilaian Proses : Analisis penilaian proses kegiatan untuk diketahui hambatan dan dukungan dalam pencapaian tujuan. 2.      Analisis Penilaian Hasil : Analisis penilaian hasil diketahui tingkat pencapaian materi dan pencapaian tujuan. P.      Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan lanjutan secara individual. Q.       Keterkaitan Layanan ini Dengan Layanan / Kegiatan Pendukung : Konseling Kelompok dan Konseling Individual. R.        Catatan Khusus : - Bengkulu, 22 Juli 2017 Mengetahui, Guru BK Rahmy Lestari Lampiran 3 : RPL Layanan Konseling Kelompok RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN DAN KONSELING A.    Topik Permasalahan : (dampak Pernikahan Dini) B.     Bidang Bimbingan : Pribadi, Soaial C.     Jenis Layanan : Konseling Kelompok D.    Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pencegahan E.     Kompetensi yang Ingin Dicapai: 1.    Tujuan Layanan : Setelah mendapatkan layanan ini, peserta didik/AK diharapkan dapat : -       Agar siswa dapat memahami dampak Pernikahan Dini -       Agar siswa dapat mengembangkan motivasi diri, mampu memahami arti penting belajar serta dampak Pernikahan Dini. 2.    Hasil yang Ingin Dicapai :Agar peserta didik dapat memahami tentang pentingnya belajar. F.      Sasaran Layanan : (Ulan,Hanif,Linar, Jaya,Mika,Nita,Zaki,Noni) G.    Uraian Kegiatan : No Tahapan Kegiatan Nilai Yang Ditanamkan Guru Pembimbing/Pemimpin Kelompok Peserta Didik/Anggota Kelompok 1. Pembentukan (15 Menit) a.    Menerima kehadiran AK secara terbuka dan mengucapkan terima kasih b.    Memimpin berdoa c.    Menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok d.   Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok diantaranya : -       Format kegiatan -       Peran anggota kelompok -       Suasana interaksi e.    Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok (kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kenormatifan, kekinian, kerahasiaan) f.     Menyampaikan kesepakan waktu g.    Perkenalan dilanjutkan Permainan untuk menghangatkan suasana agar saling terbuka, saling percaya, saling menerima sehingga tercipta dinamika kelompok a.    Merespon dengan membalas ucapan kembali kasih b.    Berdo’a c.    Memperhatikan, mendengarkan d.   Memperhatikan dan mendengarkan e.    Memperhatikan f.     Menyepakati waktu g.    Memperkenalkan diri secara bergantian dan melaksanakan permainan a.    Santun, peduli b.    Religius c.    Berpikir logis d.   Berpikir logis e.    Berpikir logis f.     Disiplin g.    Saling menghargai, keaktifan, kerjasama 2. Peralihan (5menit) a.    Mengkondisikan anggota kelompok agar siap melanjutkan ketahap berikutnya b.    Menanyakan kesepakatan AK untuk kegiatan lebih lanjut dan mengenai sasaran a.    Memberikan respon jawaban atas kesiapan anggota kelompok b.    Menjawab pertanyaan a.    Jujur b.    Menghargai 3. Kegiatan (20 menit) Topik Tugas a.      Menjelaskan topik yang akan dibahas b.     Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok c.      Pembahasan topik secara tuntas dengan anggota kelompok d.     Memberikan selingan a.    Memperhatikan b.    Mendengarkan dan memperhatikan c.    Berpartisipasi aktif engemukakan pendapat, saran, dan solusi d.   Melaksanakan a.    Berpikir logis b.    Menghargai c.    Berpikir logis d.   Kreatif 4. Pengakhiran (10 menit) a.      Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan segera di akhiri b.     Menyimpulkan hasil dari topik yang telah dibahas c.      Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan: -       Pemahaman yang sudah diperoleh oleh AK -       Perasaan yang dialami selama kegiatan berlangsung -       Kesan yang diperoleh selama kegiatan d.   Membahas dan menanyakan tindak lanjut kegiatan Bkp e.    Mengucapkan terima kasih f.     Memimpin doa g.    Mengucapkan salam h.    Perpisahan a.     Memperhatikan, Mendengarkan b.     Mendengarkan, Menyimpulkan c.     Menjawab pertanyaan d.   Menjawab pertanyaan e.    Menjawab f.     Berdoa g.    Menjawab salam h.    Saling berjabat tangan a.    Menghargai b.    Peduli, santun c.    Berpikir logis, Kreatif d.   Berpikir logis e.    Santun f.     Religius g.    Religius, Sopan h.    Menghargai, kerjasama H.      Materi layanan : dampak Pernikahan Dini J.         Pelaksanaan Layanan : -       Waktu : 1 x 45 menit -       Biaya : Mandiri -       Tempat : Masjid Al-Razzaq -       Hari / Tanggal : Jumat, 23 Juli 2017 -       Semester/ Tahun : 2017 K.      Metode : Diskusi, Tanya jawab, Permainan L.       Alat dan Perlengkapan 1.   Media Bimbingan : Tanya Jawab, Permainan 2.   Perlengkapan : M.     Penyelenggara layanan : Ozzy Rahma Fitri dan Rahmy Lestari N.      Pihak yang disertakan dalam layanan dan perananya masing-masing : -       Ozzy Rahma Fitri dan Rahmy Lestari sebagai co leader. O.      Rencana Penilaian : 1.    Penilaian Proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung, dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan dan keantusiasan anggota kelompok selama kegiatan BKp berlangsung. 2.    Penilaian Hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan pemberian layanan selesai dilaksanakan. (Laiseg, Laijapen, Laijapang). P.        Analisis : Dari hasil evaluasi / penilaian dapat dilakukan analisis sebagai berikut : 1.      Analisis Penilaian Proses : Analisis penilaian proses kegiatan untuk diketahui hambatan dan dukungan dalam pencapaian tujuan. 2.      Analisis Penilaian Hasil : Analisis penilaian hasil diketahui tingkat pencapaian materi dan pencapaian tujuan. Q.      Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan lanjutan secara individual. R.       Keterkaitan Layanan ini Dengan Layanan / Kegiatan Pendukung : Konseling Kelompok dan Konseling Individual. S.        Catatan Khusus : - Bengkulu, 23 Juli 2017 Mengetahui, Guru BK Guru BK Rahmy Lesatri Ozzy Rahma Fitri Lampiran 4: RPL Layanan Konseling Individu 1 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN DAN KONSELING LAYANAN KONSELING INDIVIDU    I   A. Sekolah : Sekolah yang ada di Bengkulu Selatan B. Kelas /Jurusan : X IPA C. Alokasi waktu : 1 x 45 Menit D. Bidang Layanan : Belajar dan Karir E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengentasan F. Bentuk Layanan : Individual G. Tempat Layanan : Ruang Konseling Individual   II.        Topik/permasalahan: Klien tidak mampu mengatur waktu belajar dan bermain. III.        Kompetensi Tugas Perkembangan : Tugas perkembangan (6): membantu klien mampu mengubah sikapnya kearah yang lebih baik IV.        Tujuan Layanan: Konseli menjadi mampu mengatur waktu antara belajar dan bermain. V.        Materi : Sulit mengatur antara waktu belajar dan bermain. VI.        Langkah Kegiatan Layanan : NO KEGIATAN LAYANAN ALOKASI WAKTU A TAHAP AWAL 1.     Penerimaan: situasi konseling sejak awal menjadi tanggung jawab konseli, untuk itu konselor menyadarkan konseli 2.     Rapport dan penstrukturan 5 Menit B TAHAP INTI 1.     Mengungkap penyebab masalah: Konselor memberanikan konseli agar ia mampu mengemukakan perasaannya. 2.     Langkah treatment : a.     Konselor menerima perasaan konseli serta memahaminya b.    Konselor berusaha agar konseli dapat memahami dan menerima keadaan dirinya c.     Konseli menentukan pilihan sikap dan tindakan yang akan diambil d.    Konseli merealisasikan pilihannya itu. 10 Menit C TAHAP AKHIR 1.     Menyimpulkan hasil konseling 2.     Mengadakan evaluasi 3.     Menyusun jadwal pertemuan lanjutan 4.     Menutup konseling 5 Menit VIII.        Rencana Penilaian : 1.     Prosedur Penilaian : a.     Penilaian Proses Penilaian terhadap proses pelaksanaan konseling dengan observasi ( terlampir) b.    Penilaian hasil dengan interview :     Understanding : Pemahaman baru apa yang diperoleh konseli     Comfort : Bagaimana perasaan konseli setelah mengikuti konseling     Action : Apa yang akan dilakukan konseli setelah proses konseling Penilaian Hasil tertulis : Laiseg, Laijapen dan Laijapang 2.     Alat Penilaian : Berupa Angket Laiseg, Laijapen dan Laijapang ( Terlampir ) IX.        Rencana tindak lanjut : -       Satu minggu setelah layanan dipantau dengan memberikan penilaian jangka pendek ( Laijapen ) -       Satu bulan setelah layanan dipantau dengan memberikan penilaian jangka panjang ( Laijapen ) Bengkulu 15 Juli 2017 Guru BK/Konselor Ozzy Rahma fitri Lampiran 5: RPL Layanan Konseling Individu 2 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN DAN KONSELING LAYANAN KONSELING INDIVIDU    I.  A. Sekolah : SMA yang ada di Bengkulu Selatan B. Kelas /Jurusan :XI IPS C. Alokasi waktu : 1 x 45 Menit D. Bidang Layanan : Sosial E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengentasan F. Bentuk Layanan : Individual G. Tempat Layanan : Ruang Konseling Individual   II.        Topik/permasalahan: Klien tidak mampu bersosialisai dengan teman kelas III.        Kompetensi Tugas Perkembangan : Tugas perkembangan (6): membantu klien mampu mengubah sikapnya kearah yang lebih baik IV.        Tujuan Layanan: Konseli menjadi mampu brsosialisasi dengan teman kesal. V.        Materi : Tidak mampu bersosialisasi dengan teman kelas. VI.        Langkah Kegiatan Layanan : NO KEGIATAN LAYANAN ALOKASI WAKTU A TAHAP AWAL 1.     Penerimaan: situasi konseling sejak awal menjadi tanggung jawab konseli, untuk itu konselor menyadarkan konseli 2.     Rapport dan penstrukturan 5 Menit B TAHAP INTI 1.     Mengungkap penyebab masalah: Konselor memberanikan konseli agar ia mampu mengemukakan perasaannya. 2.     Langkah treatment : a.     Konselor menerima perasaan konseli serta memahaminya b.    Konselor berusaha agar konseli dapat memahami dan menerima keadaan dirinya c.     Konseli menentukan pilihan sikap dan tindakan yang akan diambil d.    Konseli merealisasikan pilihannya itu. 10 Menit C TAHAP AKHIR 1.     Menyimpulkan hasil konseling 2.     Mengadakan evaluasi 3.     Menyusun jadwal pertemuan lanjutan 4.     Menutup konseling 5 Menit VIII.        Rencana Penilaian : 1.     Prosedur Penilaian : a.     Penilaian Proses Penilaian terhadap proses pelaksanaan konseling dengan observasi ( terlampir) b.    Penilaian hasil dengan interview :     Understanding : Pemahaman baru apa yang diperoleh konseli     Comfort : Bagaimana perasaan konseli setelah mengikuti konseling     Action : Apa yang akan dilakukan konseli setelah proses konseling Penilaian Hasil tertulis : Laiseg, Laijapen dan Laijapang 2.     Alat Penilaian : Berupa Angket Laiseg, Laijapen dan Laijapang ( Terlampir ) IX.        Rencana tindak lanjut : -       Satu minggu setelah layanan dipantau dengan memberikan penilaian jangka pendek ( Laijapen ) -       Satu bulan setelah layanan dipantau dengan memberikan penilaian jangka panjang ( Laijapen ) Bengkulu 15 Juli 2017 Guru BK/Konselor Rahmy Lestari Lampiran 6: RPL Layanan Konseling Individu 3 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN DAN KONSELING LAYANAN KONSELING INDIVIDU    I. A. Sekolah : SMA yang ada di Bengkulu selatan B. Kelas /Jurusan :X Mipa C. Alokasi waktu : 1 x 45 Menit D. Bidang Layanan : Belajar dan Karir E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengentasan F. Bentuk Layanan : Individual G. Tempat Layanan : Ruang Konseling Individual   II.        Topik/permasalahan: Klien malas belajar. III.        Kompetensi Tugas Perkembangan : Tugas perkembangan (6): membantu klien mampu mengubah sikapnya kearah yang lebih baik IV.        Tujuan Layanan: Konseli menjadi mantap belajar V.        Materi : Malas belajar. VI.        Langkah Kegiatan Layanan : NO KEGIATAN LAYANAN ALOKASI WAKTU A TAHAP AWAL 1.     Penerimaan: situasi konseling sejak awal menjadi tanggung jawab konseli, untuk itu konselor menyadarkan konseli 2.     Rapport dan penstrukturan 5 Menit B TAHAP INTI 1.     Mengungkap penyebab masalah: Konselor memberanikan konseli agar ia mampu mengemukakan perasaannya. 2.     Langkah treatment : a.     Konselor menerima perasaan konseli serta memahaminya b.    Konselor berusaha agar konseli dapat memahami dan menerima keadaan dirinya c.     Konseli menentukan pilihan sikap dan tindakan yang akan diambil d.    Konseli merealisasikan pilihannya itu. 10 Menit C TAHAP AKHIR 1.     Menyimpulkan hasil konseling 2.     Mengadakan evaluasi 3.     Menyusun jadwal pertemuan lanjutan 4.     Menutup konseling 5 Menit VIII.        Rencana Penilaian : 1.     Prosedur Penilaian : a.     Penilaian Proses Penilaian terhadap proses pelaksanaan konseling dengan observasi ( terlampir) b.    Penilaian hasil dengan interview :     Understanding : Pemahaman baru apa yang diperoleh konseli     Comfort : Bagaimana perasaan konseli setelah mengikuti konseling     Action : Apa yang akan dilakukan konseli setelah proses konseling Penilaian Hasil tertulis : Laiseg, Laijapen dan Laijapang 2.     Alat Penilaian : Berupa Angket Laiseg, Laijapen dan Laijapang ( Terlampir ) IX.        Rencana tindak lanjut : -       Satu minggu setelah layanan dipantau dengan memberikan penilaian jangka pendek ( Laijapen ) -       Satu bulan setelah layanan dipantau dengan memberikan penilaian jangka panjang ( Laijapen ) Bengkulu 18 Juli 2017 Guru BK/Konselor Ozzy Rahma fitri Lampiran 7: RPL Layanan Konseling Individu 4 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN DAN KONSELING LAYANAN KONSELING INDIVIDU    I. A. Sekolah : SMA yang ada di Bengkulu Selatan B. Kelas /Jurusan :XI IPS C. Alokasi waktu : 1 x 45 Menit D. Bidang Layanan : Sosial E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengentasan F. Bentuk Layanan : Individual G. Tempat Layanan : Ruang Konseling Individual   II.        Topik/permasalahan: Klien sering bertengkar dengan kakaknya. III.        Kompetensi Tugas Perkembangan : Tugas perkembangan (6): membantu klien mampu mengubah sikapnya kearah yang lebih baik IV.        Tujuan Layanan: Konseli menjadi mantap belajar V.        Materi : Sering bertengkar dengan kakaknya. VI.        Langkah Kegiatan Layanan : NO KEGIATAN LAYANAN ALOKASI WAKTU A TAHAP AWAL 1.     Penerimaan: situasi konseling sejak awal menjadi tanggung jawab konseli, untuk itu konselor menyadarkan konseli 2.     Rapport dan penstrukturan 5 Menit B TAHAP INTI 1.     Mengungkap penyebab masalah: Konselor memberanikan konseli agar ia mampu mengemukakan perasaannya. 2.     Langkah treatment : a.     Konselor menerima perasaan konseli serta memahaminya b.    Konselor berusaha agar konseli dapat memahami dan menerima keadaan dirinya c.     Konseli menentukan pilihan sikap dan tindakan yang akan diambil d.    Konseli merealisasikan pilihannya itu. 10 Menit C TAHAP AKHIR 1.     Menyimpulkan hasil konseling 2.     Mengadakan evaluasi 3.     Menyusun jadwal pertemuan lanjutan 4.     Menutup konseling 5 Menit VIII.        Rencana Penilaian : 1.     Prosedur Penilaian : a.     Penilaian Proses Penilaian terhadap proses pelaksanaan konseling dengan observasi ( terlampir) b.    Penilaian hasil dengan interview :     Understanding : Pemahaman baru apa yang diperoleh konseli     Comfort : Bagaimana perasaan konseli setelah mengikuti konseling     Action : Apa yang akan dilakukan konseli setelah proses konseling Penilaian Hasil tertulis : Laiseg, Laijapen dan Laijapang 2.     Alat Penilaian : Berupa Angket Laiseg, Laijapen dan Laijapang ( Terlampir ) IX.        Rencana tindak lanjut : -       Satu minggu setelah layanan dipantau dengan memberikan penilaian jangka pendek ( Laijapen ) -       Satu bulan setelah layanan dipantau dengan memberikan penilaian jangka panjang ( Laijapen ) Bengkulu,18 Juli 2017 Guru BK/Konselor Rahmy Lestari Dokumentasi Kegiatan

Comments

Popular posts from this blog

soal - soal wawasan dasar Bimbingan Konsling , ozzy

contoh laporan magang bimbingan dan konseliing